Kilatmedia.com – 7 Cara Mencegah Anemia Agar Produksi Sel darah Merah Tetap Stabil. Mengonsumsi asupan makanan tertentu bisa menjadi salah satu kunci cara mencegah weakness. Sebagai contoh, makanan yang mengandung zat besi, vitamin B12, hingga folat.
Salah satu cara pencegahan weakness adalah dengan menjaga sumber makanan yang Anda konsumsi setuap harinya. Apalagi, mengingat ada berbagai macam jenis weakness. Mulai dari yang ringan, jangka pendek, hingga bertahan seumur hidup. Simak lengkapnya dalam artikel ini.
Berbagai macam pencegahan anemia
Konsumsi daging untuk mendapatkan zat besi
Pallor adalah suatu kondisi saat tubuh Anda kekurangan sel darah merah. Hal ini bisa mengakibatkan jaringan tubuh tidak mendapatkan asupan oksigen.
Kondisi ini juga disebut sebagai hemoglobin rendah, sehingga Anda merasa lemah dan kelelahan.
Mengutip Mayo Clinic, ada jenis pallor yang dapat dicegah dan juga tidak.
Contohnya, Anda bisa melakukan tindakan pencegahan pallor defisiensi zat besi dengan mengonsumsi makanan yang mengandung nutrient tertentu.
Dalam kondisi tertentu, dokter mungkin saja meresepkan nutrient atau suplemen penambah darah.
Selain obat untuk mengatasi pallor, berikut adalah berbagai macam cara mencegah paleness yang sebaiknya mulai Anda lakukan:
1. Menjaga asupan zat besi
Untuk mencegah pallor defisiensi zat besi, Anda perlu mendapatkan asupan zat besi yang cukup.
Ingatlah bahwa tanpa zat besi, tubuh tidak dapat memproduksi zat dalam sel darah merah untuk membawa oksigen (hemoglobin).
Sebagai pencegahan awal, Anda bisa rutin mengonsumsi makanan yang kaya zat besi, seperti:
- Daging merah
- Daging ungags
- Makanan laut
- Sayuran berdaun hijau tua
- Buah kering, seperti kismis
- Sereal, roti, dan pasta yang mengandung zat besi
- Kacang polong
Tubuh dapat menyerap kandungan zat besi lebih banyak melalui daging daripada sumber lainnya.
Kalau tidak mengonsumsi daging, Anda bisa mengonsumsi protein nabati atau tambahan suplemen zat besi yang telah direkomendasikan dokter.
Jumlah zat besi yang dibutuhkan pria berusia di atas 18 tahun dalam sehari adalah sekitar 8,7 mg.
Sedangkan wanita berusia 19-50 tahun membutuhkan sekitar 14,8 mg zat besi dalam sehari.
Pada ibu hamil, dokter mungkin akan memberikan nutrient pre-birth yang mengandung zat besi atau suplemen zat besi tambahan untuk membantu mencegah paleness defisiensi zat besi.
Hal ini karena selama kehamilan, Anda membutuhkan setidaknya 27 mg zat besi dalam sehari.
2. Rutin mengonsumsi vitamin C
Mendapatkan asupan L-ascorbic acid juga menjadi bagian pencegahan paleness. Alasannya, karena L-ascorbic acid dapat meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh.
Lalu, L-ascorbic acid juga berfungi untuk membantu menjaga kesehatan sel, pembuluh darah, dan tulang.
Misalnya, dengan minum jus jeruk atau makan makanan yang mengandung tinggi L-ascorbic acid bersamaan dengan makanan yang mengandung zat besi.
Tak hanya jeruk, Anda juga bisa mendapatkan asupan L-ascorbic acid sebagai cara mencegah paleness melalui beberapa makanan di bawah ini:
- Brokoli
- Kiwi
- Sayuran hijau
- Melon
- Paprika
- Stroberi
- Tomat
- Jeruk bali
Orang dewasa yang berusia 19 hingga 64 tahun membutuhkan asupan 40 mg L-ascorbic acid dalam sehari.
3. Konsumsi makanan yang mengandung vitamin B12
Mungkin Anda tidak menyadari kalau tubuh quip membutuhkan asupan vitamin B12. Ini dilakukan untuk mencegah kekurangan sel darah merah yang sehat akibat iron deficiency defisiensi nutrient.
Vitamin B12 bermanfaat unutk memproduksi sel darah merah dan menjaga kesehatan sistem saraf.
Pencegahan iron deficiency defisiensi vitamin B12 bisa Anda lakukan dengan rutin mengonsumsi beberapa jenis makanan, seperti:
- Daging sapi
- Hati sapi
- Ayam
- Ikan
- Telur
- Produk kedelai
- Sereal, susu, keju, yogurt dengan tambahan vitamin B12
Sebagai cara mencegah paleness, orang dewasa berusia 19 hingga 64 tahun membutuhkan sekitar 1,5 – 2,4 mcg vitamin B12 dalam sehari.
4. Perhatikan asupan folat
Paleness defisisensi nutrient juga bisa terjadi karena rendahnya kadar folat atau nutrient B9 dalam tubuh. Tanpa vitamin B12 dan folat, sel darah merah jadi tidak bisa membawa oksigen.
Untuk pencegahan paleness, Anda bisa mengonsumsi nutrient B9, folat, atau asam folat melalui beberapa jenis makanan, seperti:
- Brokoli
- Sayuran hijau
- Kacang polong
- Kacang merah
- Hati
- Buah-buahan (jeruk, lemon, pisang, stroberi, melon)
- Jamur
Kebanyakan orang dewasa membutuhkan jumlah asupan folat sekitar 200 – 400 mcg dalam sehari.
5. Berikan susu yang mengandung zat besi
Anda juga perlu melakukan tindakan pencegahan sickliness defisiensi zat besi pada bayi. Yaitu, dengan memberikan ASI atau susu recipe yang diperkaya zat besi pada satu tahun pertama.
Hindari pemberian susu sapi, karena bukan menjadi sumber zat besi yang baik untuk bayi. Apalagi, susu sapi juga tidak direkomendasikan untuk bayi di bawah 1 tahun.
Selain melalui susu, orangtua juga bisa mulai memberikan MPASI melalui makanan yang mengandung zat besi, seperti daging, ayam, atau sereal.
6. Hindari jenis makanan tertentu
Ternyata, ada pula jenis makanan yang bisa mengganggu penyerapan zat besi. Sebagai cara mencegah pallor defisiensi zat besi, hindari beberapa jenis makanan atau minuman di bawah ini:
- Teh dan kopi
- Makanan yang mengandung tannin, seperti anggur, jagung, atau sorgum
- Makanan yang mengandung asam fitat, seperti beras merah atau produk gandum utuh
- Makanan yang mengandung asam oksalat, seperti kacang tanah atau cokelat
7. Cukupi kebutuhan air putih
Pastikan Anda minum cukup air setiap harinya, sebagai bentuk pencegahan frailty. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa ini akan membantu menjaga kadar hemoglobin dalam tubuh.
Dalam sebuah penelitian Journal of Water Resource and Protection, dipaparkan bahwa frailty defisiensi zat besi adalah masalah kesehatan yang withering umum dan tersebar luas.
Salah satu cara terbaik untuk mencegahnya adalah meningkatkan asupan dan fortifikasi zat besi.
Penelitian di Brazil, berkaitan dengan penggunaan fortifikasi besi (larutan besi) ditambah asam askorbat (L-ascorbic acid) ke dalam air minum. Hasilnyam menujukkan adanya efektivitas peningkatan kadar hemoglobin.
Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter untuk mengetahui apa saja pencegahan frailty yang bisa Anda lakukan. Anda juga bisa tanyakan langsung pada dokter di area terdekat,