kilatmedia.com – Anjing Sebenarnya Memahami Apa yang Diucapkan Manusia. Anjing jadi tidak benar satu fauna yang dipilih sebagai peliharaan orang tak terhitung individu. Tak hanyalah tingkahnya yang lucu, pembawaan setianya membuatnya cocok dijadikan teman.
Tak hanyalah tersebut, anjing juga dikatakan fauna yang benar-benar cerdas. Pernahkah kalian berpikir bahwa bagaimana sanggup anjing memahami tiap-tiap perintah yang majikannya berikan?
Faktanya, anjing sahih-sahih mengerti kata-kata yang manusia ucapkan, kata suatu penelitian. Menurut suatu penelitian yang diterbitkan di dalam jurnal Science, anjing lebih menyadari apa yang kami katakan daripada yang dulu kami sadari sebelumnya.
Dilansir berasal dari Yourtango, Rabu (25/1/2023), para peneliti mempelajari sekelompok anjing yang dilatih untuk konsisten diam waktu berada di didalam mesin fmri. Selagi berada di didalam, otak mereka dipindai pas para ilmuwan mengucapkan serangkaian kata didalam intonasi yang berbeda.
Para peneliti yang laksanakan penelitian memantau kegiatan otak anjing dan menemukan bahwa mereka memproses arti kata bersama dengan cara yang serupa layaknya cara manusia melakukannya.
Serupa layaknya pendengar manusia sanggup membedakan antara isyarat leksikal (Kata sebenarnya yang diucapkan) dan isyarat intonasi (Suara yang kami ucapkan), anak anjing juga bisa paham kata-kata eksklusif yang kami memiliki.
Sanggup mengerti dan membedakan ucapan manusia
sambil mengamati belahan otak anjing mana yang diaktifkan ketika mereka mendengar kata-kata eksklusif, para peneliti menemukan bias hemisfer untuk memproses kata-kata yang bermakna, terlepas berasal dari intonasi; wilayah otak pendengaran untuk membedakan kata-kata yang ditandai dan bukan ditandai secara intonasional dan peningkatan kegiatan di wilayah hadiah primer sekedar ketika info leksikal dan intonasi tetap bersama dengan pujian.
Mengucapkan kata-kata yang diakui netral oleh para peneliti layaknya “Kalau” dan “Maka” bersama melodi yang ceria bukan punya pengaruh mengasyikkan yang mirip bersama dengan mengatakan sesuatu yang familiar layaknya, “Siapa anjing paling baik?”
“Ini memperlihatkan bahwa untuk anjing, pujian yang baik bisa bekerja bersama terlalu baik sebagai hadiah, tapi bekerja paling baik kalau kata dan intonasinya cocok,” kata rekan penulis belajar Attila Andics.&Nbsp;
“Menjadi anjing bukan cuman membedakan apa yang kami katakan dan bagaimana kami mengatakannya, namun mereka juga bisa menggabungkan keduanya, untuk interpretasi yang sahih mengenai arti sebenarnya berasal dari kata-kata tersebut.”
Tak heran terkecuali tak terhitung anjing yang bisa mematuhi perintah tuannya. Menjadi bagi berlimpah orang, ini barangkali mirip sekali bukan mengejutkan.
Namun apa artinya ini sehubungan bersama dengan bagaimana kami berhubungan bersama anjing kami agak mengejutkan. Ini vital bukan sekedar anjing kami lebih pandai berasal dari yang kami pikirkan sebelumnya, tapi juga mereka terlampau setia.
Benarkah Anjing Bisa Tahu Kecuali Manusia Berbohong?
Kala tersebut, penelitian terbaru menemukan bahwa anjing bisa menyadari kalau manusia membohongi mereka. spesifiknya, para peneliti menemukan bahwa anjing bereaksi secara berbeda pada berita palsu yang disampaikan oleh manusia.
Temuan ini memperlihatkan bahwa anjing punya ‘Theory of mind’ yang mereka gunakan untuk menjelaskan apa yang tengah ditunaikan pemiliknya. Anak-Anak biasanya mengembangkan kemampuan ini kira-kira usia 4 th.
“Walaupun tiap-tiap pemilik anjing berpikir bahwa anjing mereka ‘Mengetahui’ mereka, belum tersedia penelitian ilmiah yang membuktikan taraf penalaran anjing akan hal itu,” tulis penulis senior Ludwig Huber, kepala unit Kognisi Komparatif di Messerli Research Institute di Wina, dan penulis primer Lucrezia Lonardo, seorang mahasiswa doktoral di Messerli Research Institute, kepada live Science.
Belajar sebelumnya yang udah meneliti apakah anjing sanggup menyadari penipuan atau bukan punya hasil yang bertentangan, kata mereka.
“Dan, secara generik, para ilmuwan masih memperdebatkan apakah fauna non-manusia lainnya sanggup tunjukkan apa yang disebut ‘Membaca pikiran'” yang diperlukan untuk mendeteksi kebohongan,” tulis para penulis.
Untuk tahu mengenai kebohongan ini, terhadap fase pertama, Huber dan Lonardo mengumpulkan 260 anjing berasal dari bermacam usia dan puluhan ras yang berbeda untuk percobaan yang desainnya didasarkan terhadap penelitian sebelumnya terhadap anak manusia, kera besar, dan anjing.
Terhadap fase kedua, penulis menguji bagaimana pilihan anjing pada ember dipengaruhi oleh konduite komunikator.
Fase Pertama Penilitian
untuk paham berkaitan kebohongan ini, Huber dan Lonardo mengumpulkan 260 anjing berasal dari bermacam usia dan puluhan ras yang berbeda untuk percobaan yang desainnya didasarkan terhadap penelitian sebelumnya terhadap anak manusia, kera besar, dan anjing.
Di dalam percobaan itu, anjing diperlihatkan dua ember buram yang sanggup menampung makanan. Satu pelaku eksperimen (Hider) selalu menyembunyikan makanan di satu wadah terhadap awalnya.
Tetapi, didalam separuh percobaan, ia memindahkan makanan ke wadah kedua sebelum meninggalkan ruangan.
Selagi tersebut, orang kedua yang disebut komunikator bersama hati-hati mengawasi gerakan hider dan memberi mengerti anjing-anjing di mana wajib melacak makanan berdasarkan apa yang dilihatnya.
Selama termin pertama percobaan, anjing bukan menyaksikan di mana makanan tersebut disembunyikan sebelumnya, tapi komunikator selalu mengatakan yang sebenarnya kepada anjing.
Untuk laksanakan tersebut, komunikator berjongkok ke ember memuat makanan, mengambilnya, bergantian tatapan antara ember dan anjing dan berkata “Melihat, ini bagus, ini amat bagus.”
Fase Kedua Penelitian
pada fase kedua, penulis menguji bagaimana pilihan anjing pada ember dipengaruhi oleh konduite komunikator.
Didalam satu tes, komunikator meninggalkan ruangan sehabis memirsa si penunggu menaruh makanan di ember pertama. Sesudah komunikator meninggalkan ruangan, hider memindahkan makanan ke ember lainnya (Bersama kata lain, komunikator bukan menyaksikan hal ini berjalan).
Didalam tes lain, komunikator hadir ketika si penyembunyi memindahkan makanan berasal dari wadah pertama ke wadah berikutnya.
Di dalam kedua tes itu, komunikator menyuruh anjing-anjing untuk makan berasal dari ember pertama bersama lihat ember tersebut dan mengatakan bahwa ember tersebut bagus.
Mayoritas anjing memilih ember bersama dengan makanan di dalamnya. Namun mereka menemukan bahwa lebih berlimpah anjing yang memilih ember yang ditunjukkan komunikator jikalau komunikator bukan berada di ruangan ketika si penyembunyinya mengganti lokasi makanan (Didalam hal ini, komunikator mengira bahwa apa yang mereka sarankan sebenarnya sahih).
“Dikarenakan lebih berlimpah anjing yang menampik untuk mengikuti informan manusia yang menyadari di mana makanan berada (Berbeda bersama yang bukan memahami) namun masih menunjuk ke cangkir kosong, kita pikir anjing-anjing tersebut kemungkinan udah sadar bahwa sarannya ‘Mengelabui’,” tulis para penulis didalam email.