kilatmedia.com – Robot Traktor Diperkuat Machine Learning untuk Deteksi dan Potong Gulma di Tanaman. Para petani udah lama menghadapi pilihan yang sulit di dalam hal memerangi gulma. Penyemprotan herbisida bisa membahayakan lingkungan dan kesegaran manusia, pas mempekerjakan lebih segudang pekerja jadi semakin menantang.
Tapi, pengusaha asal Prancis, Sebastien Boyer, yakin bahwa ia udah menemukan pilihan ketiga, yaitu memakai robot penyiangan otonom yang mengenakan kecerdasan protesis untuk memotong gulma dan membiarkan flora bukan tersentuh.
Corporate rintisan (Startup) Boyer, Farmwise, udah mengembangkan serangkaian mesin yang dirancang spesifik untuk menanggulangi gulma. Product pertama corporate ini, yang disebut Titan, terhadap dasarnya adalah traktor besar yang memakai trailer sebagai pengganti kursi pengemudi.
Traktor ini mengenakan machine learning dan computer vision untuk mendeteksi gulma berasal dari flora, terhitung sayuran hijau, kembang kol, artichoke, dan tomat, dan memotong gulma bersama presisi sampai satuan inci.
Sejumlah 15 unit Titan udah beroperasi di 30 kawasan pertanian besar di California dan Arizona selama lebih dari satu year paling akhir, di mana mereka sediakan layanan penyiangan gulma sambil diarahkan oleh ipad. Robot terbaru, Vulcan, lebih enteng dan ditarik oleh traktor.
“Kita punya populasi yang tetap bertambah, dan kita bukan bisa memperluas huma atau air yang kita punya, menjadi kita mesti tingkatkan efisiensi industri pertanian secara drastis,” ujar Boyer dikutip berasal dari rilis formal MIT News. “Saya pikir AI dan information akan jadi pemain primer di dalam perjalanan itu.”
MIT Sandbox
boyer memulai bersama sejumlah kecil dana berasal dari program MIT Sandbox, yang membantunya mengembangkan ide itu lebih lanjut.
Sesudah lulus, ia dan tidak benar satu pendiri Farmwise, Thomas Palomares, mulai mendatangi pasar-pasar petani, memperkenalkan diri kepada para petani kecil dan mengajak mereka berkeliling ke huma pertanian.
Lewat rendezvous bersama dengan para petani, para pendiri menemukan bahwa herbisida jadi tidak cukup efektif dikarenakan gulma mengembangkan resistensi genetik, selagi pasokan tenaga kerja di Amerika Perkumpulan menyusut, terkecuali bukan runtuh, dan ini merupakan tren di semua global.
Hal ini punya pengaruh lingkungan yang konkret dikarenakan pertukaran antara tenaga kerja dan herbisida.
Masalahnya terlampau parah bagi petani flora spesifik, terhitung berlimpah buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan, sebab flora ini tumbuh di huma yang lebih kecil daripada jagung dan kedelai dan masing-masing membutuhkan praktik penanaman yang sedikit berbeda, supaya membatasi keefektifan berlimpah solusi tehnis dan kimiawi.
Memperluas basis information
“misi corporate ini adalah mengubah AI jadi alat yang sanggup diandalkan dan sanggup diandalkan layaknya halnya GPS di industri pertanian.
Kita pikir AI mampu mengimbuhkan pengaruh yang lebih besar daripada yang dimiliki GPS terhadap industri pertanian, dan kita inginkan jadi corporate yang membuatnya ada dan ringan digunakan untuk tiap tiap petani di global,” kata Boyer.
Sekarang, Farmwise memperluas basis datanya untuk membantu penyiangan untuk enam sampai 12 flora baru tiap tiap year, sambil secara seiring bekerja untuk menyebabkan alat berat jadi lebih efisien.
“Seorang pelanggan baru-baru ini mengatakan bahwa tanpa Titan, dia mesti mengganti seluruh flora organiknya lagi ke flora konvensional sebab dia bukan mampu menemukan pekerja yang lumayan. Hal ini berjalan terhadap tak terhitung pelanggan,” kata Boyer.
Misi
melihat ke era depan, Boyer dan timnya terlalu antusias bersama dengan potensi teknologi ini.
“Ini seluruh berkenaan presisi. Kita akan lebih mengerti apa yang dibutuhkan flora dan sebabkan ketetapan yang lebih cerdas untuk tiap-tiap flora.
Hal tersebut akan membawa kami ke titik di mana kami mampu memakai jumlah huma yang mirip, lebih sedikit air, hampir bukan tersedia bahan kimia, lebih sedikit pupuk, dan masih menghasilkan lebih tak terhitung makanan daripada yang kami hasilkan sementara ini. Itulah misinya. Itulah yang menyebabkan saya bersemangat,” tutur Boyer.